KELOMPOK 1
Resume Rekayasa
Perangkat Lunak
“Adaptive
Software Development”
DISUSUN OLEH
1. OKI FIRMANSYAH (
NIM : 12650021 )
2. MUHAMMAD FAJARIVAN P (
NIM : 12650035 )
3. M EKO SUPRIANTO (
NIM : 12650047 )
4. IHYA ISNAINI M (
NIM : 12650051 )
5. DEWI RAHMAWATI ( NIM : 12650054 )
KELAS : A
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
2013
1. Pengertian
Adaptive Software Development (ASD) diajukan oleh Jim Highsmith
sebagai teknik untuk membangun software dan sistem yang kompleks. Filosofi yang
mendasari Adaptive Software Development (ASD) adalah kolaborasi manusia dan tim
yang mengatur diri sendiri.
System kerja adaptive software development ada 3 : Speculation, Collaboration
dan Learning. Adaptive cycle planning yaitu menggunakan informasi awal seperti
misi dari klien, batasan proyek dan kebutuhan dasar untuk definisikan rangkaian
software increment (produk software yang secara berkala diserahkan).
Gambar 1.
Proses Adaptive Software Development (ASD)
2. Pembahasan
ASD merupakan suatu model yang tergolong dalam pendekatan agile
yang diusulkan oleh Jim Highsmith. ASD menekankan pada pengorganisasian tim
secara mandiri, kolaborasi antar-perseorangan, dan terus belajar, baik secara
individu maupun secara tim. ASD menggunakan tools yang disebut
"time-boxing" - yaitu berupa aktifitas yang menentukan jangka waktu
tertentu yang dialokasikan untuk menyelesaikan berbagai macam tugas. Apabila
waktu yang ditentukan tersebut selesai, maka pembangunan sistem akan pindah ke
tugas berikutnya, dengan harapan bahwa sebagian besar dari critical work telah
berhasil diselesaikan sebelum waktu keseluruhan tugas berakhir. Terdapat tiga
tahapan pada model ASD, yaitu: Speculation, Collaboration, dan Learning.
Adaptive Software Development (Pressman, 2005)
Pada tahap Speculation, proyek dimulai dan adaptive cycle planning
diselenggarakan. Pada tahapan ini, didefinisikan visi dan misi pengguna
terhadap sistem yang akan dibuat, selanjutnya mendefinisikan project
constraints, misalnya: waktu deliver. dan selanjutnya mendefinisikan satu set
dari requirements yang akan dikerjakan dalam suatu cycle.
Pada tahap Collaboration, pada tahap ini diorganisasikan tim kerja
untuk membangun sistem. Direkomendasikan menggunakan model Joint Application
Development (JAD). Collaboration :
orang-orang yang bermotivasi tinggi bekerja sama: saling melengkapi, rela
membantu, kerja keras, trampil di bidangnya, dan komunikasikan masalah untuk
hasilkan penyelesaian yang efektif.
Pada tahap Learning, terdapat tiga aktifitas yaitu: pelanggan atau
end-user menyediakan feedback terhadap hasil incremental delivery, tim ASD
melakukan review terhadap komponen perangkat lunak untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas perangkat lunak yang sedang dibuat. Learning: tim
pembangun sering merasa sudah tahu semua hal tentang proyek,
padahal tidak selamanya begitu. Karena itu proses ini membuat
mereka belajar lebih tentang proyek melalui 3 cara:
- Focus group: klien
dan pengguna memberi masukan terhadap software
- Formal Technique
Reviews: Tim ASD lengkap melakukan review
- Postmortems: Tim ASD
lakukan instrospeksi pada kinerja dan proses
Tidak ada komentar :
Posting Komentar